Tangerang (Brita7.online) – Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang diminta untuk menindak tegas oknum kepala SDN Tangerang 3 yang terbukti menjual buku paket kepada siswanya. Hal ini disampaikan Ketua GWI DPD Banten Saymsul.
“Meskipun telah dikembalikan uang penjualan buku paket kepada orang tua siswa, sanksi hukum harus ditegakkan. Bila perlu pecat oknum kepala sekolah tersebut,” tegas Syamsul selaku Ketua GWI DPD Banten kepada awak media, Selasa (5/9/2023).
Menurut Syamsul, sikap Korwil Pendidikan Kecamatan Tangerang yang disinyalir membela oknum kepala sekolah tersebut patut dipertanyakan.
“Korwil anggap masalah ini sudah selesai dengan dalih uang buku paket sudah dikembalikan kepada orang tua,” terang Syamsul.
Lalu, lanjut Syamsul, buat apa adanya undang-undang dan aturan yang sudah dibuat Pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan yang sudah membuat undang-undang dan aturan untuk dapat dilaksanakan dan ditaati.
“Dalam waktu dekat kami akan membuat laporan kepada Kejati terkait penyalahgunaan dana BOS,” tandasnya.
Sebelumnya diketahui, SDN Tangerang 3 menjual buku paket kepada orang tua siswa kelas 4 senilai Rp105 ribu untuk buku Matematika, B. Indonesia, B. Inggris, IPA dan PHI. Bahkan ada tambahan para orang tua untuk membeli buku Budi Pekerti melalui online seharga Rp 50 ribuan.
Setelah diketahui awak media akhirnya Kepala SDN Tangerang 3 mengadakan rapat dengan menghadirkan sejumlah orang tua untuk pengembalian uang buku paket.
Untuk diketahui larangan penjualan buku paket tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 75 tahun 2016 tentang komite sekolah pasal 12 ayat 1.
Bahkan, larangan praktek jual beli buku Lembar Kerja siswa (LKS) sesuai surat edaran Disdikpora nomor 420/078/skret, perihal edaran larangan tahun ajaran baru, dimana jika ada pihak sekolah dengan sengaja memperjual-belikan buku Lembar Kerja Siswa (LKS), para wali murid harus menolaknya karena itu tidak diperjual belikan. (yan)
