Tekan Kasus TBC Dinkes Kota Tangerang Berikan Kemudahan Masyarakat Untuk Melakukan Skrining Mandiri

Gambar A. Gambaran foto rontgen toraks yang normal menunjukkan kedua paru tampak berwarna hitam pada foto rontgen, bulat lonjong putih diantara kedua paru adalah gambaran jantung. Gambar B. Foto rontgen toraks menunjukkan paru kanan yang normal, namun pada bagian atas paru kiri tampak kavitas (bulatan hitam dengan tepi putih) dan infiltrat (bercak putih) di sekitarnya. Ini merupakan gambaran khas TB paru. Gambar C. Tampak bercak-bercak putih kecil yang tersebar merata, terpisah, berukuran seragam, di kedua paru pada pasien TB milier. Gambar D. Efusi pleura atau penumpukan cairan pada rongga selaput paru kiri (tampak warna putih memenuhi setengah lapang paru kiri). (WB 10/01/24)

Kota Tangerang (Brita7.online) – Tuberkolosis atau dikenal dengan sebutan TBC adalah jenis infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ini merupakan penyakit berbahaya yang bisa sebabkan kematian apabila tidak segera ditangani dengan baik. Ciri khas gejala TBC ditandai dengan batuk terus-menerus selama lebih dari dua minggu.

Melalui Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot) terus mengupayakan menekan kasus tuberkolosis (TBC). Salah satunya, dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat Kota Tangerang untuk melakukan skrining mandiri.

Dituturkan oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Dini Anggraeni, bahwa skrining mandiri yang dilakukan oleh masyarakat dapat dilakukan secara gratis. Skrining mandiri dilakukan melalui laman ranseltbc.tangerangkota.go.id.

“Skrining mandiri ini berupa form yang dapat diisi oleh masyarakat Kota Tangerang. Jadi, akan ada beberapa pertanyaan tentang kondisi kesehatan, dan nanti akan terlihat hasilnya yang menjadi data kami. Jika hasilnya “terduga tbc” maka akan kami arahkan untuk melakukan pengobatan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” ungkapnya, Rabu (8/1/25).

Dini  mengimbau, apabila terdapat gejala-gejala seperti batuk selama dua minggu berturut-turut, maka segera kunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat. Sehingga, pengobatan serta skrining anggota keluarga lainnya juga dapat langsung dilakukan.

“Kami harap, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala-gejala TBC. Terus terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, cuci tangan, makan makanan bergizi seimbang, dan berolahraga. Mudah-mudahan, kasus TBC di Kota Tangerang dapat terus berkurang,” tutupnya.

Menurut pedoman tatalaksana TBC Nasional setiap penderita TBC wajib dilakukan pemeriksaan penampisan (screening) untuk penyakit gula darah (diabetes melitus) dan Human immunodeficiency Virus (HIV).

Hal ini dikarenakan kedua penyakit menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun dan dapat menjadi penghambat proses pengobatan dan menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, protocol pengobatan TBC mewajibkan kepada seluruh penderita TBC menjalani pemeriksaan screening untuk penyakit gula darah, diabetes melitus, dan HIV agar pengobatan menjadi efektif dan maksimal sehingga TBC pasien tersebut dapat disembuhkan. (yan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here