Dinkes Kota Tangerang Himbau Masyarakat Untuk Waspada Dan Mengenali Penyakit Chikungunya

Kota Tangerang (Brita7.online) – Chikungunya merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti. 

Virus Chikungunya menyebar dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. 

Musim pancaroba yang saat ini terjadi, menyebabkan tumbuh suburnya sarang dan perkembangbiakan nyamuk, sama seperti yang terjadi pada demam berdarah dengeu (DBD), sehingga patut menjadi kewaspadaan bersama.

Dalam upaya mencegah meluasnya wabah penyakit chikungunya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) pun mengimbau, masyarakat untuk lebih waspada dan mengenali gejala penyakit tersebut sejak dini.

Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni mengatakan, chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi secara tiba-tiba, nyeri sendi yang hebat terutama pada pergelangan tangan, lutut dan pergelangan kaki, sakit kepala, ruam pada kulit, serta kelelahan.

“Meskipun penyakit ini jarang berakibat fatal, namun gejalanya dapat berlangsung selama beberapa minggu dan mengganggu aktivitas harian penderita. Saat ini, kasusnya pun sudah ditemukan di wilayah Kunciran,” ungkap dr. Dini, Kamis (10/4/25).

Ia pun menjelaskan, langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan itu, masyarakat diimbau untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

“Selain itu, Pemkot Tangerang juga mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui puskesmas, sekolah dan kegiatan masyarakat agar kesadaran terhadap bahaya penyakit chikungunya semakin meningkat,” harapnya.

Pemkot Tangerang juga membuka layanan pengaduan dan pemeriksaan dini di seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama, agar masyarakat yang mengalami gejala bisa segera mendapatkan penanganan medis.

“Pemkot Tangerang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan mengenali gejala chikungunya sebagai langkah awal untuk mencegah penyebarannya lebih luas.

Virus Chikungunya pertama kali diidentifikasi di Tanzania pada 1952. Penyakit  ini berasal dari virus RNA yang termasuk dalam genus alphavirus dari famili Togaviridae. 

Nama Chikungunya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Kimakonde, yang berarti ‘menjadi berkerut’, yang menggambarkan penampilan bungkuk penderita nyeri sendi (artralgia).(yan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here