Tangerang (Brita7.online) – Pemerintah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, meski saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan mengingat mutasi virus yang cepat dan konsisten pada mamalia, sehingga virus memiliki kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia.
Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023
Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, melalui Dinas Kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus Flu Burung Clade Baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr Sumihar Sihaloho, mengatakan, Tim Gerak Cepat (TGC) bertugas meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran penyakit Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) Sub Type H5N1 Clade 2.3.4.4b.
“Kita akan mengintensifkan tim surveilans dan Tim Gerak Cepat terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan,” ujar Sumihar saat di hubungi oleh Diskominfo Kabupaten Tangerang, Selasa (7/3/2023).
Mitigasi penyakit menular dilakukan juga dengan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk sama-sama mencegah peningkatan kasus Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) yang bersifat zoonosis.
Selain itu, pihaknya akan kembali mengaktifkan Partisipatory Disease Surveilans dan Respon (PDSR) dengan melakukan penelusuran dan merespons apabila ada laporan dengan ditemukan kasus yang mengarah kepada Avian Influenza tersebut.
Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang melakukan kesiapsiagaan dari sisi klinis fasilitas kesehatan termasuk di rumah sakit (RS), Puskesmas, klinik hingga organisasi profesi terkait kesehatan.
“Sejumlah fasilitas kesehatan disiagakan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang berlaku. Meningkatkan kapasitas Laboratorium untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan suspek,” katanya.
Hingga saat ini, kata dia, kasus Flu Burung Clade Baru di Kabupaten Tangerang masih belum terdeteksi, namun hal itu perlu dilakukan mitigasi komprehensif.
“Untuk kasus sejauh ini kita belum temukan, namun kami terus pantau dan koordinasi terkait perkembangan kasus ini,” ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kemudian pihaknya meminta melaporkan kepada petugas kesehatan setempat bila ada kematian unggas secara mendadak dalam jumlah yang banyak.
“Apabila masyarakat mengalami gejala Flu Burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko ke fasilitas kesehatan terdekat,” kata dia.(red)